Simbiosis Mutualisme Kebijakan Baru
BP2M - Beberapa minggu lalu, mahasiswa Jurusan Kimia digegerkan dengan sebuah pesan dari Ketua Jurusan. Pesan tersebut berisi perihal persyaratan kelulusan. Pesan yang terkirim di grup whatsapp ‘Jurusan Kimia 2015’ pada Rabu, (31/08) pukul 17:14 WIB berbunyi: “Mulai angkatan 2013, salah satu persyaratan lulus adalah mengikuti Seminar Nasional atau Internasional (sebagai pemakalah) bukan sebagai pendengar.”
Pesan tersebut lantas menjadi perbincangan hangat di antara mahasiswa. Ada yang menyambut positif, juga sebaliknya. Mahasiswa yang bereaksi positif menyatakan siap menerima tantangan tersebut. Sedangkan yang bereaksi negatif beralasan hal tersebut akan mempersulit kelulusan. Sebab, untuk menjadi pemakalah, karya ilmiahnya harus lolos terlebih dahulu. Selain itu, faktor persaingan antarteman maupun antaruniversitas.
Nanik Wijayati, Kepala Jurusan Kimia, menjelaskan sebenarnya kebijakan tersebut dicetuskan demi kebaikan mahasiswa. Saat diselenggarakannya seminar, biasanya dihadiri direktur suatu perusahaan. Apabila mahasiswa yang melakukan presentasi menurut pihak perusahaan dianggap menarik, mahasiswa tersebut bisa ditawarkan untuk magang. Bahkan bisa saja direkrut untuk bekerja di perusahaan mereka.
Wacana yang santer berhembus di kalangan mahasiswa Jurusan Kimia itu disebut sebagai himbauan yang hendaknya dilaksanakan oleh tiap mahasiswa. Nanik mengatakan masih perlu kesepakatan bersama antara dosen, dekan, dan rektor. “Pesan itu hanya himbauan. Tidak masalah bagi mahasiswa yang merasa keberatan. Menurut saya, menjadi peserta seminar saya rasa cukup bagi mahasiswa,” tambah Nanik Wijayati.
0 Response to "Simbiosis Mutualisme Kebijakan Baru"
Posting Komentar